SALAM JUMPA

Hai, teman-teman....
Selamat datang di blog puisiku ya... tapi sebenarnya nggak hanya puisi, di sini kamu bisa baca juga cerpen-cerpenku. Pokoknya semua yang bernada curahan hati....Sebagian besar cerita dan puisi melukiskan perjalanan hidupku...Yach, daripada disimpan, mendingan ditulis, biar nggak lupa/hilang. Selamat membaca ya, jangan nangis loh hik hik hik.... :) Boleh di CoPas, tapi kalau untuk tujuan komersil, izin dulu ya...

20 November 2008

Catatan Februari 1995

Termangu

Aku termangu ketika
Tiba-tiba kau datang menyapa
Aku termangu ketika
Waktu berlalu dalam perbincangan bisu
Aku termangu ketika
Kau berikan sebait ngilu
Aku masih termangu
Walau kau telah berlalu


Catatan Malam

Kupungut juga serakan mega-mega
Yang menggoda di seputar tidurku
: Selamat Pagi
mimpiku tercecer sepanjang jalan
tanpa pernah terubah oleh jumlah
sebagaimana ketika hari mulai melangkah
ada beberapa hari
yang kelam dan menghitam
kupungut juga ?
Ya!
Sebab harumnya melati
Telah mengalir dalam nadi-nadiku
Kupungut juga
Dan pucuk-pucuk para pun tertawa
Waktu kukatakan
Hendak kusunting rembulan


Hari Selasa

Dulu kau datang dengan segenggam harapan
Sejumlah janji dan segenap perasaan
Aku bahagia dan selalu ingat
Hari itu hari Selasa

Lalu kau pergi
Bawa cinta dan bawa semua
Tinggalkan aku sesali semua
Dan kuingat
Hari itu juga hari selasa

Kini kau kembali minta satu cinta
Tawarkan satu cinta
Apakah kau pikir akan kubuka lagi
Pintu hati untukmu hari ini

Datanglah lagi besok
Dan kita lihat
Apa yang akan terjadi
Hari rabu…



Pecundang

Tak pernah terpikirkan
Aku pecundang di hadapanmu
Dalam permainan yang kubuat sendiri
Sedangkan segala cara telah kupelajari
Ternyata aku kalah juga
Tak berdaya saat kau datang
Menyapa dan mengajakku bercanda
Lalu pergi begitu saja
Adakah kau sadari
Setiap pertemuan kita
Adalah peperanganku
Yang tak tahu kapan usainya


Zaman

Aku menggelinding
Terbawa zaman yang kian lapuk
Cucur air mata tak dihiraukan semua
Aku…aku…aku
Nasib adalah aku
Terbuai angan yang tak pernah berujung
Asap kental merangsang laku
Dosa tanpa rasa
Menjarah cita yang kian kabur
Semu
Air suci telah mengering
Hati suci telah berdebu
Firman suci dianggap khayal
Saksi hati diingkari
Beningnya batin jadi duri kenyataan
Hati gelap
Satu putih, seribu hitam
Haruskah mati dengan kesia-siaan
Aku pasrah
Pasrah bukanlah kalah!


Kamar

Meski kamar itu tetap sepi
Biarlah
Akan kujaga agar tetap bersih
Meski kemarin telah kuminta seseorang untuk tinggal di sana
namun ia menolak
biarlah
meski kamar itu tetap sepi
aku tak kan berhenti menghiasinya
dengan bunga-bunga melati
dan membuatnya tetap wangi
Meski kamar itu tetap sepi
Biarlah
Aku tak kan berhenti
Nyanyikan lagu kerinduan di sana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar