SALAM JUMPA

Hai, teman-teman....
Selamat datang di blog puisiku ya... tapi sebenarnya nggak hanya puisi, di sini kamu bisa baca juga cerpen-cerpenku. Pokoknya semua yang bernada curahan hati....Sebagian besar cerita dan puisi melukiskan perjalanan hidupku...Yach, daripada disimpan, mendingan ditulis, biar nggak lupa/hilang. Selamat membaca ya, jangan nangis loh hik hik hik.... :) Boleh di CoPas, tapi kalau untuk tujuan komersil, izin dulu ya...

22 November 2008

CATATAN OKTOBER 1996

CHAOS

Derai gerimis tirai pagi

Nyata, cuma bersambut umpat maki

Sialan

Sialan, lagi katanya

Namun langit malah membantahnya sengit

Glegar! Glegar!

Dan gerutu jadi lalap segar

Lauk yang beruntun keluar bersama maki

Sumpah serapah, keluh kesah

Adalah satu-satunya senjata yang dia punya

Lepas itu!

Surya pagi juga enggan tersenyum

Tak mau tahu, kata sahabat di sana

Dan akhirnya

Yang marah lelah juga

Tertidur dipeluk angin

Besok begini juga ?


FRAGMENT

Hanya satu babak

Pun tak terselesaikan

Teramat singkat

Dua setengah waktu

Dan telah rampung

Uh, ini hanya fragment

Pun tak cukup menarik

Uh, rindumu bak mainan

Bosan

Kau buang di tong sampah

Rindumu bak fragment

Tak dapat kunikmati

Hingga ke akhir waktu


ADEGAN TERAKHIR

Haruskah kupenggal cerita lama

Yang belum tuntas terurai mata

Tidak!

Aku bukan kamu

Tidak!

Aku bukan bunglon

Belum pantas mengakhiri cerita

…lalu kubiarkan

menggelinding pada kekuatan luka

sebagai awal kebahagiaan

di luar dunia

:mati

aku takut bertatap mata

meski kau sudah menginjak

adegan akhir suatu episode


PINTU 1

Dingin

Rapat terkunci pada ruang

Berkali angin mengusik

Bisu berlalu dari jendela

Akan sapa siapa setelahnya

Impian pemetik kembang ?

Senyap

Dan mentari lindap

Yang menyisa pada rumpun ilalang

Lama

Sesudah warna pun tak rupa

Tanda jadi keranda

Sendiri di kebisuan tak bernama

Obati kesabaran

Pun lara

Hanyut jua

Oleh cinta lain makna


ILUSI

Adakah hatimu memanggilku

Ketika gerimis melumerkan kenangan

Dan bayang-bayang kasihmu berkelebatan

Atau segalanya cuma ilusi

Yang cepat berlalu

Dipermainkan harapan

Dan berlalu

Menghayati kesendirian

Adakah kau dengar panggilanku ?


PINTU 2

Kemarin aku menunggumu di pintu ini

Hari ini lewat pintu itu aku menunggumu

Esok kau menungguku di mana?

Sebab pintuku telah tertutup

Andai tiba-tiba ada bisik mengusik tidurmu

Tentu bukan aku yang mengirimnya

Karena hujan telah membuatku

Beku dan bisu untukmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar